Oya, masih ingatkah kalian semua dengan jajanan yang berbunyi seperti peluit... "tuuuuut.....tuuuuut.."
Iya, "Puthu" namanya. Kali ini mau sedikit share tentang bagaimana sich membuat makanan yang special itu..??? Nich.... bagi temen2 yang ingin membuatnya mari sama2 kita belajar membuatnya.... capcus..
--> Putu Ayu
Dulu, hanya kue putu bambu (bumbung) saja yang dikenal di Jawa. Tetapi,
kreativitas kuliner kemudian melahirkan kue putu ayu yang justru lebih
banyak dijumpai. Soalnya, kue putu bambu hanya dijual langsung oleh
penjajanya yang biasanya berkeliling malam hari. Sedangkan kue putu ayu
bisa tahan lebih lama dan biasa dijual di banyak toko kue.
Kue putu ayu dicetak dalam cetakan yang membentuk seperti bunga. Penampilannya dan warnanya yang cantik - biasanya hijau muda dari daun suji, dengan kelapa parut seperti salju di atasnya - membuat kue putu yang satu ini disebut sebagai putu ayu. Tekstur dan rasanya agak beda dengan putu bambu. Putu bambu lebih “kepyar” (mudah tercerai-berai), sedangkan putu ayu lebih padu dengan tekstur mirip kue bolu. Kebanyakan putu ayu dibuat dari campuran tepung beras dan tepung ketan.
Kue putu ayu ini sangat mirip dengan kue putu cangkir yang populer di Makassar dan Gowa. Bedanya, putu cangkir biasanya tidak diwarnai, dan selalu dibuat langsung berdasarkan pesanan. Dari segi tekstur, putu cangkir lebih mirip putu bambu karena sama-sama dibuat dari tepung beras. Hanya cetakannya saja yang berbentuk seperti cangkir, bukan ruas bambu.
Kue putu ayu dicetak dalam cetakan yang membentuk seperti bunga. Penampilannya dan warnanya yang cantik - biasanya hijau muda dari daun suji, dengan kelapa parut seperti salju di atasnya - membuat kue putu yang satu ini disebut sebagai putu ayu. Tekstur dan rasanya agak beda dengan putu bambu. Putu bambu lebih “kepyar” (mudah tercerai-berai), sedangkan putu ayu lebih padu dengan tekstur mirip kue bolu. Kebanyakan putu ayu dibuat dari campuran tepung beras dan tepung ketan.
Kue putu ayu ini sangat mirip dengan kue putu cangkir yang populer di Makassar dan Gowa. Bedanya, putu cangkir biasanya tidak diwarnai, dan selalu dibuat langsung berdasarkan pesanan. Dari segi tekstur, putu cangkir lebih mirip putu bambu karena sama-sama dibuat dari tepung beras. Hanya cetakannya saja yang berbentuk seperti cangkir, bukan ruas bambu.